PENDAMPINGAN FORUM KOMUNITAS “NGOPI BARENG” MEWUJUDKAN PROGRAM DESA RAMAH LINGKUNGAN DI DESA SETAIL KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

Agus Baihaqi, Nur Hafifah, Masnida Masnida

Abstract


Aset yang dimiliki Komunitas Ngopi Bareng di Desa Setail dalam pengembangan Desa Ramah Lingkungan adalah lahan persawahan yang masih sangat luas. Sebagai Langkah awal perwujudan Desa Ramah Lingkungan, melakukan pendampingan terhadap Komunitas Ngopi Bareng Desa Setail untuk Pembudidayaan Ikan Organik. Tujuan pengabdian ini 1. Mengetahui proses Pembudidayaan Ikan Organik dalam upaya mewujudkan Desa Ramah Lingkungan di Desa Setail Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi; 2.Kegiatan pengembangan model panduan Desa Ramah Lingkungan berbasis lokalitas yang diharapkan akan mampu memberikan perubahan perilaku dan membentuk karakter pemuda yang lebih mencintai lingkungannya. Pendampingan forum ngopi bareng untuk mewujudkan desa ramah lingkungan di desa setail memiliki program unggulan yaitu budidaya perikanan organic. Program ini memanfaatkan potensi pertanian dan kolam terbengkalai masyarakat untuk diaktifkan lagi sebagai lokasi budidaya perikanan organic. Dalam prakteknya program ini dilaksanakan di Dusun Krajan II Sebagai pilot project dikarenakan perlu adanya contoh konkret agar masyarakat dapat ikut serta. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan terlaksana sebesar 100%. Hal ini terlihat dari semua masyarakat yang tergabung dalam komunitas forum ngopu bareng melaksanakan budidaya perikanan organik.

Abstract. The assets owned by the Ngopi Bareng Community in Setail Village in the development of an Environmentally Friendly Village are very large rice fields. As an initial step in realizing an Environmentally Friendly Village, providing assistance to the Setail Village Ngopi Bareng Community for Organic Fish Cultivation. The objectives of this service are 1. To understand the process of cultivating organic fish in an effort to create an environmentally friendly village in Setail Village, Genteng District, Banyuwangi Regency; 2. Activities to develop a locality-based Environmentally Friendly Village guide model which is expected to be able to provide behavioral changes and shape the character of young people who love their environment more. Accompanying the coffee together forum to create an environmentally friendly village in the village also has a superior program, namely organic fish cultivation. This program utilizes the agricultural potential and abandoned ponds of the community to be reactivated as locations for organic fish cultivation. In practice, this program was implemented in Krajan II Hamlet as a pilot project because there needed to be concrete examples so that the community could participate. This activity went well and was carried out 100%. This can be seen from all the people who are members of the Ngopu forum community together carrying out organic fisheries cultivation..

 


References


Fanani, A. F., Astutik, W., Wahyono, D., & Suprapto, S. (2019). Analisis undang-undang Desa. DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 4(1), 1–14.

Ferdyan, R., Vauzia, Zulyusuri, Santosa, T. A., & Razak, A. (2021). Model Pendidikan Lingkungan Hidup: Kegiatan Pembelajaran pada Siswa Sebagai Bagian dari Lingkungan di Era New Normal. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 7(1).

Gao, X., Wang, F., Liu, C., Luo, T., Zhang, Y., & Nuti, C. (2022). A Review of the Chinese Government Support and Sustainability Assessment for Ecovillage Development with a Global Perspective. International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, 10(1). https://doi.org/10.14246/IRSPSD.10.1_43

Irawan, N. (2017). Tata Kelola Pemerintahan Desa Era UU Desa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Iriani, T., & Saleh, R. (2022). Sosialisasi Program Kampung Iklim Dalam Menciptakan Gaya Hidup Ramah Lingkungan. Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 42–47.

Istianah. (2015). Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Hadis. Riwayah, No. 1(2).

Mina, R. (2016). DESENTRALISASI PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI ALTERNATIF MENYELESAIKAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP. Arena Hukum, 9(2). https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2016.00902.1

Muljani, S., Billah, M., Pulansari, F., & Susilowati, T. (2022). Penerapan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perwujiudan Ecovillage di Desa Galengdowo. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Nuraeni, Nursalam, & Idawati. (2020). Implementasi Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup. Indonesian Journal of Primary Education, 4(2).

Pudjiastuti, S. R., Iriansyah, H. S., & Yuliwati, Y. (2021). Program Eco-Pesantren Sebagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal Abdimas Prakasa Dakara, 1(1). https://doi.org/10.37640/japd.v1i1.942

Rofik, M., & Mokhtar, A. (2021). Pencemaran dalam Lingkungan Hidup. Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur, 1(1).

Rozak, R. W. A., Kembara, M. D., Parhan, M., Budiyanti, N., Hadian, V. A., & Islamy, M. R. F. (2022). Pemali as defense ecovillage values in kampung kasepuhan babakan lama. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1089(1), 012060. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1089/1/012060

Safrilsyah. (2014). Agama Dan Kesadaran Menjaga Lingkungan Hidup. Subtantia, 16(April).

Tejomurti, K. (2018). Memberdayakan Koperasi Sampah Berbasis Otonomi Desa Dalam Mewujudkan Desa Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan. Law Review, 17(3). https://doi.org/10.19166/lr.v17i3.810

Venkitaraman, A. K., & Joshi, N. (2022). A critical examination of a community-led ecovillage initiative: a case of Auroville, India. Climate Action, 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.35906/resona.v8i1.1952

Article Metrics

Abstract view : 99 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 70 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.