BIMBINGAN PENDIDIKAN PRA NIKAH DALAM MEMPERSIAPKAN PASANGAN SUAMI ISTRI MENUJU KELUARGA SAKINAH PADA KUA KEC. PALLANGGA KAB. GOWA
Abstract
Bimbingan Pendidikan pra nikah bagian hal yang terpenting untuk menciptakan proses keluarga yang sakinah khususnya calon pengantin. Tujuan peneilitian ini untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan pendidikan pra nikah dalam mempersiapkan pasangan suami istri menuju keluarga sakinah pada kua kec. pallangga kab. Gowa. Metode penelitian menggunakan kualitatif Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan terdapat (1) Pendidikan Pra Nikah yang dilaksanakan oleh KUA Kec. Pallangga memiliki durasi maksimal 4 JPL (Pendidikan Pra Nikah Reguler), sedangkan Pendidikan Pra Nikah mandiri memiliki waktu yang lebih singkat. (2) Peran Pendidikan Pra Nikah sangat penting bagi calon pengantin dalam mencapai keharmonisan rumah tangga dan keluarga sakinah. Kemampuan calon pengantin untuk memahami materi Pendidikan Pra Nikah umumnya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan, yang lebih tinggi pada calon pengantin tertentu. Oleh karena itu, Pendidikan Pra Nikah berfungsi sebagai bekal untuk mempersiapkan diri sebelum pernikahan dan menjadi landasan bagi terwujudnya keluarga sakinah. (3) Setiap pelaksanaan kegiatan memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Pendidikan Pra Nikah menjadi bahan evaluasi bagi KUA dan instansi pelaksana, seperti Kementerian Agama, untuk perbaikan di masa depan.
Abstract. Abstract Pre-marital education guidance is the most important thing for creating a harmonious family process, especially for the bride and groom. The aim of this research is to find out how the process of pre-marital education guidance prepares married couples for a sakinah family in Kua sub-district. Pallangga district. Gowa. The research method uses qualitative data collection techniques: observation, interviews, and documentation. The findings include: (1) Pre-marriage education carried out by KUA Kec. Pallangga has a maximum duration of 4 JPL (regular pre-marital education), while independent pre-marital education has a shorter time. (2) The role of pre-marital education is very important for prospective brides and grooms in achieving household harmony and a sakinah family. The ability of prospective brides and grooms to understand premarital education material is generally influenced by their level of education and knowledge, which is higher for certain prospective brides. Therefore, pre-marital education functions as a provision to prepare oneself before marriage and becomes the foundation for the realization of a sakinah family. (3) Each activity implementation has advantages and disadvantages, so that the supporting and inhibiting factors in the implementation of pre-marital education become evaluation material for the KUA and implementing agencies, such as the Ministry of Religion, for future improvements.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adib Machrus, D. (2017). Sambutan Menteri Agama Republik Indonesia dalam Fondasi Keluarga Sakinah Bacaan Mandiri Calon Pengantin. Jakarta: Subdit Bina Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI.
Al-Maraghi, M. (1993). , Tafsir al-Maraghi Jilid 4, Terj. Bahrun Abubakar dengan Terjemah Tafsir al-Maraghi. Semarang: Toha Putra.
Bunyamin, A. (2021). 20971-60250-1-Pb. V(1), 145–159.
Indonesia, B. (2019). Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik Indonesia 2019. jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

Article Metrics
Abstract view : 201 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 109 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Website Layout end Editing © 2016 Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat on Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo.