STRATEGI MENJAGA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA MELALUI MENTAL HEALTH LITERACY INTERVENTION

Putri Pusvitasari, Ari Okta Viyani, Adi Heryadi

Abstract


Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis para remaja melalui kegiatan intervensi literasi kesehatan mental. Implementasi PkM ini berkoordinasi dengan pihak Puskesmas terkait jadwal kegiatan, mempersiapkan modul kegiatan, pelaksanaan program intervensi, dan melaporkan hasil kegiatan. Materi yang disajikan dalam intervensi literasi kesehatan mental, yaitu: 1) definisi kesehatan mental, 2) aspek-aspek dalam kesehatan mental, 3) kriteria orang sehat mental menurut WHO, 4) jenis dan ciri-ciri gangguan mental, 5) faktor penyebab gangguan mental, 6) life skills untuk mencegah gangguan mental, 7) studi kasus. Peserta pelatihan adalah kader remaja binaan Puskesmas Ngaglik 2. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah (1) Kader remaja mampu memahami dan dan mengindentifikasi kondisi kesejahteraan psikologis dalam diri mereka, (2) remaja dapat mempelajari berbagai macam pengetahuan terkait kesehatan mental, seperti definisi, aspek, jenis dan ciri gangguan mental, faktor dan dampak dari gangguan mental serta mempelajari keterampilan untuk mencegah munculnya permasalahan mental pada diri sendiri maupun yang terjadi di sekitar masyarakat, (3) kader remaja dapat menyebarluaskan pengetahuan yang didapatkan kepada keluarga dan masyarakat secara luas, (4) sebagaimana hasil analisis statistik dan hasil evaluasi, menunjukkan bahwa intervensi literasi kesehatan mental ini cukup efektif dalam meningkatkan kondisi kesejahteraan psikologis para peserta.  

 

Abstract. This community service program is implemented to improve the psychological well-being of adolescents through mental health literacy intervention activities. The implementation of this PkM coordinates with the Puskesmas regarding the schedule of activities, prepares activity modules, implements intervention programs, and reports activity results. Material presented in the mental health literacy intervention, namely: 1) definition of mental health, 2) aspects of mental health, 3) criteria for mentally healthy people according to WHO, 4) types and characteristics of mental disorders, 5) factors that cause disorders mental health, 6) life skills to prevent mental disorders, 7) case studies. The training participants were youth cadres assisted by the Ngaglik 2 Health Center. The outputs produced in this Community Service activity were (1) Youth cadres were able to understand and identify psychological well-being conditions within themselves, (2) adolescents could learn various kinds of knowledge related to mental health, such as definitions, aspects, types and characteristics of mental disorders, factors and impacts of mental disorders and learning skills to prevent the emergence of mental problems in oneself and those that occur around the community, (3) youth cadres can disseminate the knowledge gained to families and society as a whole broadly, (4) as the results of statistical analysis and evaluation results, show that this mental health literacy intervention is quite effective in improving the psychological well-being of the participants.


References


Kemenkes, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI, 2013, 110-119.

Lestari, S., Rahmawati, I., Faizah, F., Risqi, P. M., & Feraihan, R. (2021). The analysis of mental health awareness constructs in college students during the Covid-19 pandemic based on Rasch Model application. International Journal of Research in Counseling and Education, 5(2), 143–151. https://doi.org/10.24036/00455za0002

Lestari, S., & Wahyudianto, M. (2022). Psikoedukasi untuk meningkatkan literasi kesehatan mental. Jurnal PLAKAT. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 4(2), 146–157. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30872/plakat.v4i2.8671

Novianty, A. (2017). Literasi Kesehatan Mental : Pengetahuan Dan Persepsi Publik Mengenai Gangguan Mental; Literacy of Mental Health: Knowledge and Public Perception of Mental Disorders. Analitika, 9(2), 68–75. http://ojs.uma.ac.id/index.php/ analitika Literasi

Nurkholis. (2020). Dampak Pandemi Novel-Corona Virus Disiase (Covid-19) Terhadap Psikologi Dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah. Jurnal PGSD, 6(1), 39–49. https://doi.org/10.32534/jps.v6i1.1035

O’Connor, M dan Casey, L. (2015). The Mental Health Literacy Scale (MHLS): A new scale-based measure of mental health literacy. Psychiatry Research, 229(1–2), 511–516. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.psychres.2015.05.064

Rachmayani, D., & Ramdhani, N. (2014). Language and Cultural Adaptation Psychological Well-Being Scale. Proceeding Seminar Nasional Psikometri, 253–268. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6417/29-Dita Rachmayani.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Rulanggi, R., & Hastjarjo, T. D. (2016). Psikoedukasi “IKESMEN†Untuk Meningkatkan Literasi Kesehatan Mental Siswa pada Guru. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 2(1), 47. https://doi.org/10.22146/gamajpp.32318

Santrock, John, W. (2002). Adolescence: Perkembangan Remaja (Edisi Keenam) (Keenam).Jakarta: Erlangga.

World Health Organization. (2022). Mental Health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response. Diakses pada tanggal 6 Juni 2023 pukul 16.18




DOI: http://dx.doi.org/10.35906/resona.v7i2.1592

Article Metrics

Abstract view : 379 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 388 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.