PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR

Ahmadi Ahmadi, Irma Irayanti, Cokro Adi Pradana, Anindita Sry Ayulestari, Oping Oping

Abstract


Mayoritas mata pencaharian masyarakat Boeara adalah nelayan, petani, dan pengusaha kopra. Kelurahan Boeara dianugerahkan kekayaan alam yang melimpah yakni pohon kelapa yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencarian seperti kopra. Namun sayang, sabut kelapa hanya menjadi limbah di Boeara. Sabut kelapa hanya dibuang dan dibakar begitu saja tidak di manfaatkan. Selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pemberdayaan ini juga diharapkan dapat mengurangi limbah sabut kelapa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama kepada perempuan pesisir sehingga dapat menambah nilai ekonomis dari limbah sabuk kelapa tersebut. Pengabdian ini menggunakan Metode Asset Based Community-driven Development (ABCD) yang fokus utamanya adalah pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan aset yang mereka miliki dan masyarakat sebagai pelaku utama yang akan mengarahkan kepada perubahan dan penentu keberhasilan dari kegiatan pengabdian. Dengan pendekatan ini masyarakat menjadi learning community karena segala pembangunan dimulai dari dalam diri masyarakat sendiri sebagai partner bersama mahasiswa-mahasiswi untuk perubahan lebih baik yang berkelanjutan. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat adalah dapat meningkatkan nilai jual limbah sabut kelapa setelah dibuat menjadi pot bunga dan berbagai produk yang memiliki nilai jual tinggi jika dipasarkan, seperti pot bunga, anyaman tali tambang, dan bahan baku interior, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat terutama pada perempuan pesisir.

 

Abstract. The majority of Boeara people's livelihoods are fishermen, farmers, and copra entrepreneurs. The Boeara Village is bestowed with abundant natural wealth, namely coconut trees which are used by the community as a livelihood such as copra. But unfortunately, coconut coir only becomes waste in Boeara. Coconut coir is just thrown away and burned just like that, not used. Besides being able to increase the income of the community, empowerment is also expected to reduce coconut coir waste. This service activity aims to provide education to the community, especially to coastal women so that they can add economic value from the coconut belt waste. This service uses the Asset Based Community-driven Development (ABCD) method whose main focus is community empowerment by developing the assets they own and the community as the main actors who will lead to change and determine the success of community service activities. With this approach, the community becomes a learning community because all development starts from within the community itself as a partner with students for sustainable better change. The result of community service is that it can increase the selling value of coconut coir waste after it is made into flower pots and various products that have high selling value when marketed, such as flower pots, woven rope, and interior raw materials, so that it can increase the income of the local community, especially in coastal women.


References


BPS (2021) Kabupaten Bombana dalam Angka, Bps. Available at: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bombana.

Herlinawati, L. (2021) ‘Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada CV Sebutret (Serat Sabut Kelapa Berkaret) Indonesia Desa Tambaksari, Wanareja, Cilacap’, Skripsi. IAIN Purwokerto.

Indahyani, T. (2011) ‘Pemanfaatan limbah sabut kelapa pada perencanaan interior dan furniture yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat miskin’, Humaniora, 2(1), pp. 15–23.

LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya (2015) ‘Panduan KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya Asset Based Community-driven Development (ABCD)’. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya, p. 19.

Mawaddah, S. et al. (2020) ‘Tinjauan Kerajinan Berbahan Sabut Kelapa Di Sentra Creabrush Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal Deli Serdang’, Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1), p. 44. doi: 10.24114/gr.v9i1.17213.

Nurdiyanah, Rika Dwi Ayu Parmaitasari, Irvan Muliyadi, Serliah Nur, N. H. (2016) ‘Panduan Pelatihan Dasar Asset Based Community Development’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., pp. 5–24.

Sabri and Susanti, M. (2021) Kewirausahaan : Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat Desa, Media Sains Indonesia. Media Sains Indonesia.

Safitri, I. et al. (2022) ‘Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa menjadi Karya bernilai Ekonomis di Desa Salosa Bombana’, Pabitara: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), pp. 176–184.




DOI: http://dx.doi.org/10.35906/resona.v7i1.1397

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.